Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Sunday 4 October 2009

Laporan Paruman Walaka Sulawesi Tenggara

Dalam Loka Sabha, 9 Februari 2008 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Om Awighnam Astu Namo Sidham

Ya Tuhan semoga tidak ada halangan

Om Anobhadrah Kratawo Yantu Wiswatah

Ya Tuhan semoga segala fikiran yang baik datang dari segala penjuru

Pertama tama terimalah salam hormat dari saya :

Om Swastyastu Ya Tuhan semoga kita semua selalu dalam keadaan baik.

Pimpinan sidang dan peserta Loka Sabha PHDI Sulawesi Selatan yang saya hormati, menurut Anggaran dasar. Paruman Walaka merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Sulawesi Selatan karena yang disebut pengurus Parisada adalah Pengurus Harian dan Paruman Walaka.

Antara Pengurus Harian PHDI Sulawesi Selatan dan Paruman Walaka merupakan sistem yang tidak dapat dipisahkan walaupun keduanya mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda. Keduanya diharapkan selalu terjadi komunikasi yang aktif, senantiasa sarna antara gerak dan langkah agar Umat Hindu di Sulawesi Selatan dapat merasa terayomi dan terlindungi, sehingga dapat melaksanakan agama dengan aman dan damai, bebas dari takut dan malu, serta memupuk rasa bangga sebagai pemeluk Agama Hindu.

Fungsi dan kedudukan Paruman Walaka di Sulawesi Selatan sangat penting mengingat kondisi umat Hindu yang ada. Di Sulawesi Selatan tidak memungkinkan terbentuknya Paruman Pandita, karena sampai saat ini kita hanya memiliki seorang Pandita yang berdomisili. Luwu Timur. Kondisi ini mengakibatkan tugas dan fungsi Paruman Pandita akan oleh Paruman Walaka. Antara lain membuat bhisama-bhisama yang laku di wilayah Sulsel, sekaligus pula menjadi penasehat Pengurus Harian PHDI Sulawesi Selatan baik diminta maupun tidak diminta.

Karena Paruman Walaka mempunyai tugas dan fungsi untuk menetapkan bhisama maka anggota Paruman Walaka idealnya adalah terdiri atas orang-orang yang ahli idang tertentu khususnya dibidang keagamaan dan sudah mapan dalam arti yang baik jasmani maupun rohani.

Paruman Walaka di samping menetapkan bhisama juga mempunyai tugas dan fungsi berikan, pendapat ataupun masukan kepada Pengurus Harian dalam melaksanakan tugas sehari hari. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi tersebut tentulah dibutuhkan sosok yang menguasai betul seluk-beluk Parisada secara keseluruhan.

Dalam kesempatan ini kembali ingin saya sampaikan bahwa keadaan kita di Sulawesi Selatan sekarang ini sangatlah jauh dari apa yang kita harapkan. Saya dan anggota saya yang duduk di Paruman Walaka sejujurnya belumlah memenuhi syarat baik dari segi keahlian maupun dari segi kemapanan. Memang diakui dari segi kuantitas jumlah anggota Paruman Walaka bertambah dari kepengurusan periode lalu berjumlah 11 orang dan dalam kepengurusan periode 5 tahun ini menjadi 22 orang, jumlah anggotanya naik 100 % ,namun harus diakui pula bahwa dari segi kualitas masih jauh dari ideal.

Namun walaupun demikian bukan berarti Paruman Walaka dalam kepengurusan Parisada periode ini tidak dapat melakukan apa-apa, Paruman Walaka selalu berusaha sesuai kemampuan yang ada untuk dapat berperan sebagaimana yang diharapkan, oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini sesuai amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Parisada, perkenankanlah saya atas nama Paruman Walaka memberikan laporan kegiatan sebagai berikut:

I. Paruman Walaka telah melaksanakan rapat kerja pada tanggal 17 juni 2007 yang di samping dihadiri oleh anggota Paruman Walaka baik yang. berdomisili di kota Makassar maupun di daerah, juga dihadiri dan sekaligus memberi sambutan ketua pengurus harian mengenai masalah masalah yang di hadapi oleh PHDI Sulawesi Selatan yang selanjutnya dibahas dalam rapat Paruman Walaka itu.

II. Paruman Walaka pada rapat tanggal 17 Juni 2007 juga telah berhasil menyusun program kerja sebagai acuan Paruman Walaka dalam kepengurusan periode 2006-2011. Ada beberapa dasar pertimbangan yang disepakati paruman dalam menyusun program kerja antara lain :

Praktis artinya program kerja itu harus dapat dilaksanakan sehingga tidak merupakan daftar keinginan yang sulit untuk dilaksanakan.

Realistis artinya program kerja yang disusun harns disesuaikan dengan kondisi SDM anggora Paruman Walaka sehingga program kerja itu dapat dilaksanakan.

Signifikan artinya kalau program kerja itu dilaksanakan harus dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan umat dalam kehidupannya bennasyarakat.

Etis artinya program kerja itu menjunjung tinggi etika, moral dan nilai nilai keagamaan sehingga dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan keresahan.

III. Berdasarkan empat pertimbangan tersebut Paruman Walaka telah berhasil menyusun program kerja sebagai berikut :

No.

K E G I A T A N

01.

Menyelenggarakan Pertemuan Berkala setiap 6 bulan.

02.

Menyelenggarakan Pertemuan tiap tahun pada saat rakerda PHDI Sul – Sel.

03.

Menyelenggarakan Pertemuan secara Insidentil (bila ada permasalahan secara mendesak harus ditangani).

04.

Memberikan Saran dan pendapat kepada Pengurus Harian atas prakarsa Paruman Walaka dengan cara mengundang Pengurus Harian.

05.

Memberi saran dan pendapat kepada pengurus harian atas permintaan pengurus harian yaitu Paruman Walaka yang diundang oleh Pengurus Harian.

06.

Membuat Buku Pedoman bagi Umat Hindu.

07.

Mengisi Mimbar atau siar Hindu baik melalui media cetak maupun media elektronik.

08.

Memberikan Dharma Wacana pada acara-acara keagamaan dan kemasyarakatan.

09.

Aktif mengidentifikasi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh umat hindu, mengadakan analisa dan kemudian memberikan rekomendasi.

IV. Permasalahan yang dihadapi oleh Paruman Walaka dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masih sarna seperti yang telah saya laporkan pada Rakerda tahun yang lalu yaitu :

Dinamika keanggotaan Paruman Walaka saat ini saja baru 1 tahun kepengurusan sudah 4 orang anggota Paruman Walaka yang keluar 3 orang karena pindah domisili yaitu : Bapak Drs. Wayan Dana, Bapak: Ketut Suaya, BA dan Sawurdin dan 1 orang sudah menjadi pandita yaitu Bapak Mangku Wayan Kartika (Ketika itu) belum lagi domosili anggota Paruman Walaka yang tersebar di 6 kota dan kabupaten di Sul-Sel sehingga menyebabkan tingkat koordinasi menjadi relatif lebih sulit. Sebenarnya pada Loka Sabha tanggal 6 Januari 2007 saya sudah usulkan agar anggota Paruman Walaka dapat lebih berkonsentrasi pada tugas dan fungsinya, maka dipilih mereka yang tinggal di Makassar dan tidak bersifat sementara waktu. Namun hasil Loka Sabha adalah seperti yang kita saksikan sekarang ini harus tetap kita junjung tinggi.

Anggota Paruman Walaka belurn memiliki kualifikasi sesuai yang diharapkan sehingga sesoogguhnya sangat berat bagi Paruman Walaka periode ini mengingat tugas dan fungsinya sebagaimana yang telah disebutkan tadi.

Sangat terbatasnya literatur atau bahan yang dapat dijadikan bahan acuan dalam rangka pembahasan suatu masalah khususnya masalah masalah kemasyarakat yang perkembangannya sangat pesat

Paruman Walaka merupakan lembaga yang relatif masih bam di PHDI Sulsel sehingga tata kerjanya terutama pelaksanaannya masih belum mapan. Mudah mudahan dengan berjalannya waktu posisi Paruman Walaka semakin mapan.

V. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka perkenankanlah saya menyarnpaikan saran-saran dan sekaligus himbauan sebagai berikut ;

Agar dalarn raker ini diadakan pergantian antara waktu untuk mengisi anggota Paruman Walaka yang kosong (4 orang) sehingga jumlah anggota Paruman Walaka kembali menjagi 22 orang Mengenai siapa yang pantas diangkat saya serahkan sepenuhnya kepada Raker ini yang terpenting adalah yang memenuhi syarat atau paling tidak mendekati syarat tersebut agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.

Pada rapat kerja Paruman Walaka tanggal 7 Juni 2007 juga telah diputuskan agar Paruman· Walaka ini menjadi paruman yang terhormat yang hetul hetul berfungsi sesuai tugas dan fungsinya jadi tidak hanya sebagai pelengkap dalarn organisasi saja. Untuk itu dalarn kesempatan yang baik ini saya menghimbau kepada seluruh anggota Paruman Walaka untuk berperan secara aktif melaksanakan program kerja yang telah kita seakati hersama yang akan kita pertanggungjawabkan pada akhir masa jabatan kita sebagai Paruman Walaka. Mengenai saya sebagai ketua, ada juga wakil ketua dan sekretaris itu fungsinya hanya sebagai koordinator saja tapi seluruh anggota mempunyai kewajiban yang sarna untuk menjalankan program kerja kita itulah sebabnya kita disebut sebagai paruman karena semua anggota memiliki kewajiban yang sarna. Sekali ladi saya menghimbau kepada seluruh anggota Paruman Walaka untuk semuanya herperan secara aktif menjalankan program kerja yang atelah kita sepakati dalam raker yang lalu.

Demikianlah laporan Paruman Walaka ini disampaikan sebagai bahan evaluasi dan sekaligus sebagai himbauan kepada segenap anggota baik anggota yang lama maupun anggota baru yang akan dipilih sebagai pengganti antar waktu dalam Loka Sabha ini. Semoga Tuhan senantiasa memberi anugerah kepada kita semua.

Sebagai akhir kata terimalah paramasanthi

Om Santhi santhi santhi.

Makassar, 9 Februari 2008

Paruman Walaka

Ttd.

Dr. Komang Mahawira. SH. MH.

Ketua


sumber: http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=637&Itemid=26

No comments:

Post a Comment