Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Sunday 4 October 2009

Bentuk Tim Pencari Fakta Gajah Mada

Jawa Pos - Radar Bojonegoro
[ Kamis, 18 Juni 2009 ]
Bentuk Tim Pencari Fakta Gajah Mada

LAMONGAN - Pemkab Lamongan berencana membentuk tim penelusuran sejarah kelahiran Mahapatih Gajah Mada di Lamongan. Tim yang nantinya beranggotakan sejumlah budayawan dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait tersebut bertugas mencari dan menyusun bukti-bukti eksistensi patih kerajaan Majalahit itu di Kota Soto ini.

''Perintah pak Bupati (Masfuk) bertujuan melestarikan budaya asli Lamongan sekaligus memastikan kalau Gajah Mada memang dari Lamongan, sehingga bisa menjadi kebanggaan daerah karena dia (Gajah Mada) sebagai pencetus persatuan nusantara,'' kata Plt Asisten Administrasi Pemkab Lamongan Aris Wibawa kemarin (17/6).

Menurut dia, penelusuran riwayat Gajah Mada semakin penting karena ada daerah lain yang juga mengklaim sebagai tempat kelahiran tokoh kerajaan tersebut. ''Terkait perintah Pak Bupati tersebut, budayawan Viddy AD Daery sudah dihubungi dan menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama,'' ujarnya.

Sementara itu, Viddy AD Daery pada saat seminar dan dialog budaya di ruang Sabha Dyaksa pemkab setempat Selasa (16/6) lalu menyatakan, berbagai bukti prasasti maupun folklore telah menegaskan kalau Gajah Mada lahir di Desa Modo (sekarang Kecamatan Modo). ''Gajah Mada sebenarnya anak Raja Majapahit dengan seorang selirnya bernama Andongsari. Selir itu merupakan anak seorang demung (kepala desa) di Kali Lanang. Gajah Mada ketika kecil bernama Joko Modo yang lahir pada tahun 1.300,'' katanya.

Viddy menuturkan, salah satu bukti fisik bahwa Gajah Mada lahir di Lamongan adalah adanya situs makam ibunda Gajah Mada di Kecamatan Ngimbang yang dikeramatkan sampai saat ini. ''Joko Modo, berbadan tegap, jago kanuragan serta berilmu tinggi didikan Empu Mada (kakeknya). Dia kemudian diterima menjadi anggota Pasukan Bhayangkara (pasukan elit pengawal raja) di era Prabu Jayanegara (Raja Majapahit). Saat terjadi pemberontakan oleh Ra Kuti, Gajah Mada berhasil menyelamatkan Raja Jayanegara ke Bedander (sekarang Kecamatan Dander, Bojonegoro). Dia selanjutnya diangkat menjadi pimpinan pengawal raja (Bhekel Bhayangkara) pada usia 19 tahun,'' ujarnya. (feb)

No comments:

Post a Comment