Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Sunday 4 October 2009

Hindu Probolinggo Bergetar Dalam Dharmasanthi

Laporan Anom Harya

Dalam rangka perayaan Nyepi tahun Saka 1931 PHDI Kota dan Kabupaten Probolinggo, menyelengarakan Dharma Santhi bersama pada han Minggu 03 Mei 2009 di gedung serba guna Widya Harja kota Probolinggo. Dalam acara tersebut Wali Kota Probolinggo berhalangan hadir di tengah-tengah urnat, karena ke Jakarta dalam rangka penerimaan Penghargaan “Wahana Tata Nugraha”. Walaupun Wali kota tidak bisa hadir, namun tetap menaruh perhatian kepada umat Hindu di Probolinggo dengan mendelegasikan kepada Asisten III, Drs. Matalil yang merupakan sesepuh Tengger yang berdomisili di kota Probolinggo untuk membacakan sambutan dan memberi bantuan kepada panitia.

Rangkaian acaranya adalah sebagai pembukaan doa dibacakan oleh Pemangku Sugiono (pemangku Pura Luhur Poten Bromo) dilanjutkan pembacaan Sloka Bhagawad Gita. Untuk tingkat SMU dibacakan Nanda Jumiati dan Joko Subandi sedang tingkat SD dibacakan oleh Nanda Krisna Bayu dan Luh Widya yang bergabung dalam Pasraman kota Probolinggo. Dilanjutkan tari Gambyong yang merupakan tari penyambutan, kemudian laporan ketua panitia, dan sambutan dan Ketua Parisada Kota Probolinggo, I Nengah Windia Bsc, sambutan Wali Kota Probolinggo didelegasikan kepada Asisten III, Drs. Matalil dan sambutan dan Ketua Parisada Provinsi Jawa – Timur, Drs. Ketut Sudiartha S Ag.

Setelah acara sambutan-sambutan diselingi tarian yang tak kalah menariknya, yaitu Tari Topeng Tua yang dibawakan langsung oleh ketua Panitia, yaitu I Wayan Sudirna SH yang sehari-hari sebagai Wakil Kepala Dispenda Tk I Jatim di Probolinggo yang punya bakat terpendam puluhan tahun tidak pernah pentas di panggung.

Acara demi acara telah dilewati yang merupkan acara yang ditunggu-tunggu umat. Walaupun udara terasa gerah, karena berdesakan dalam gedung, juga di luar gedung, mengingat kota Probolinggo adalah kota pesisir pantai. Karena itu, tentu udaranya bertolak-belakang dirasakan oleh umat khususnya dari Bromo. Namun karena mendapat siraman rohani seolah mendapat angin kesejukan dari Pendharma Wacana, Bapak Yuliono SAg yang adalah Penyuluh Agama Hindu Kabupaten Kediri. Dengan suasana bergema dalam gedung ia dengan panjang lebar memaparkan hikmah Hari Nyepi, mulat sarira, pedoman hidup beragama di tempat yang mayoritas non Hindu dan Tri Hita Karana. ini sesuai sebagaimana Tema Nasional yang tergelar di belakang podium, yakni : “Aktualisasikan Ajaran Tri Hita Karana Guna Mengatasi Dampak Krisis Finansial Global”.

Selanjutnya acara hiburan, ramab tamah dan ditutup dengan doa. Dalam Rangkaian Hari Nyepi tahun saka 193 panitia telah melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu tanggal 14 Maret 2009 melaksanakan donor darah dan pembagian sembako di 2 tempat, yaitu di Desa Sapi Kerep, Kecamatan Sukapura dan Desa Sumber Anom, Kecamatan Sumber. Kemudian pada 15 Maret 2009 kerja bakti bersama di masing-masing pura, lalu pada 24 Maret 2009 Melasti yang dipusatkan di sumber air Widodaren Gunung Bromo, selanjutnya pada 25 Maret 2009 diselenggarakan tawur kasanga dan lomba ogoh-ogoh di Desa Sumber Anom. Terakhir, pada 26 Maret 2009 melaksanakan brata penyepian di rumah masing-masing.
Ada pun maksud dan Tujuan Dharma Santhi bersama, yaitu untuk meningkatkan sradha dan bhakti dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang ajaran Agama Hindu yang bersumberkan kitab Weda. Juga, untuk meningkatkan kebersamaan di antara umat Hindu tentang jati diri sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan untuk selalu bersyukur dan berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. RADITYA 143 – Juni 2009.


sumber: Majalah Raditya

No comments:

Post a Comment